GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI KELAS XI SMKF ARJUNA LAGUBOTI KABUPATEN
TOBASAMOSIR
TAHUN 2017
Oleh
:
KORI AHANUM MARPAUNG
NPM. 14225
AKADEMI
KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkah dan rahmatnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Keluarga Binaan Di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang. Yang dimulai sejak tanggal 07 Februari-17 Februari
2017.
Dari data Kepala Keluarga yang dilakukan dengan pendekatan
dan pendataan di ambil dari satu data kepala keluarga yang memiliki skor
prioritas masalah yang tertinggi untuk dijadikan keluarga binaan di Desa Bangun
Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis mendapatkan bimbingan
dan arahan serta masukan dari beberapa pihak untuk mencapai penyelesaian
laporan ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang terhormat, diantaranya :
1. Drs. Imran Putra Surbakti
MM, selaku Bapak Ketua Yayasan Yosyeba Akbid Mitra Husada Medan.
2. Siti Nurmawan
Sinaga,SKM,M.KES, selaku Ibu Direktris Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan.
3. Misno selaku Bapak Kepala
Desa & Bapak Suwarno selaku Kepala Dusun VI yang selalu memberikan
perhatian dan bimbingan selama mengikuti praktek belajar lapangan di Desa
Bangun Rejo.
4. Kepada indung semang Ny.
Sinar yang telah memberikan waktu dan tempat tinggal selama mengikuti praktek
belajar lapangan.
5. , selaku dosen
pembimbing dalam laporan Keluarga Binaan ini. Yang telah meluangkan waktu
kepada saya untuk membimbing, memeriksa, dan memberikan dukungan dalam menyusun
Laporan Keluarga Binaan ini hingga selesai.
6. Seluruh staf dosen
Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan yang telah banyak memberikan dukungan
serta masukan dalam menyelesaikan laporan ini.
7. Orang tua saya yang telah
memberikan dukungan serta memberikan masukan dalam menyelesaikan laporan ini.
8. Dan yang terakhir buat
teman-teman satu kelompok dan satu posko yang telah banyak memberikan masukan
kepada penulis dalam penyusunan laporan keluarga binaan ini.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
keluarga binaan ini karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penyusunan laporan ini. Harapan penulis laporan keluarga binaan ini dapat
bermanfaat banyak bagi setiap pembaca.
Medan, Februari 2017
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) menyebutkan
8-9% wanita akan menalami kanker paydara sebagai jenis kanker yan palin banyak
di temui pada wanita. Pada setiap tahun
lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiadnosa di Eropa kurang lebih
175.000 di Amerika Serikat sedangkan pada tahun 2000 di perkirakan 1,2 juta
wanita terdiagnosa kanker payudara dan lebih
dari 700.000 meninggai karena kanker payudara. (Nina siti Mulyani,2013)
World heald organization (WHO)
mengatakan kanker nomor dua terbanyak yang diderita wanita indonesia. Saat
ini penyebar kanker payudara belum di ketahui secara pasti walaupun
demikian,kaum wanita harus semakin waspada dengan menjahui faktor resiko
sehingga dapat mengurangi resiko atau kemnkinan terkena kanker (Nisman,2011).
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari kelenjar, salura
kelenjar dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara. Kanker
payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker mulut rahim. Bidan selalu
berhubunan denan wanita dan berkewajiban untuk ikut serta menegakkan diagnosa
dini kanker payudara dan menurunkan angka kematian karsinoma sekitar 40-50%.
SADARI adalah usaha atau cara pemeriksaan payudara yang seca teratur dan
sistimatik dilakukan oleh wanita itu sendri yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari program screening atau deteksi dini. (Romauli Suryati, 2016)
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara
sendiri untuk dapat menemukan adanya benjolan abnormal. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan sendri tampa harus pergi kepetugas kesehatan dan tamapa harus
mengeluarkan biaya. America cancer society dalam proyek skrening kanker
payudara menganjurkan pemeriksaan SADARI. Walaupun tidak dijumpai keluhan
apapun. Dengan melakukan deteksi dini dapat menekan anka kematian sebesar
25-30%. Dalam melakukan deteksi dini seperti SADARI diperlukanya minat dan
kesadaran akan pentingnya kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup serta
menjaga kualitas hidup untuk lebih baik (Nina Siti Mulyani,2015).
SADARI adalah pemeriksaan atau perabaan sendri untuk menemukan
timbulnya benjolan abnormal pada payudara. Tujuan dilakukannya skrining kanker
payudara adalah untuk medeteksi dini adanya kelainan pada payudara. SADARI
hanya untuk mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada payudara ,tidak utuk
mencegah kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendri sebaiknya dilakukan
sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan
pada hari ke-5 sampai ke-10 dari hari pertama haid,ketika payudara sedang
mengendur dan terasa lunak. Pada wanita normal, American cancer sociely
menganjurkan wanita yang berusia diatas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI
setiap tia bulan. Selain SADARI untuk deteksi din kanker payudara pada usia
35-40 tahun denga melakukan mamografi. Benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat
terlihat mamografi, sedangkan untuk wanita di atas usia 40 tahun ditambah
dengan melakukan pemeriksaan payudara dengan dokter ahli. (Marmi, 2013)
SADARI adalah cara sederhana menemukan kelainan payudara sendri
sedini mungkin. (Ulfah Maria Kurnia Dewi, 2013)
Berdasarkan hasil survey awal dilakukan di SMKF Arjuna Laguboti,
Masih banyak yang belum mengetahui tentang pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) oleh karena itu penulis juga melakukan wawancara pada beberapa remaja
putri dan kebanyakan dari mereka banyak yang belum mengetahui lebih jenis dan
belum pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Berdasarkan hasil survey di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMKF Arjuna Laguboti Kabupaten Tobasamosir
Tahun 2017.
1.2
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti berkeinginan untuk
mengetahui permasalahan tentang Bagaiman “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Pemeriksaan Payudara Sendri (SADARI) Di SMKF Arjuna Laguboti Kabupaten
Tobasamosir tahun 2017.
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk
mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) di SMKF Arjuna Laguboti Kabuapten Tobasamosir Tahun 2017.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.
Untuk
mengetahui Gambaran Penetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
Berdasarkan Umur.
2.
Untuk
menngetahuai Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tenang Pemeriksaan Payudara
Sendiri Berdasarkan Pengetahuan.
3.
Untuk
mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri Berdasarkan Sumber Informasi.
1.4
manfaat
Penelitian
1.4.1
Manfaat
Teoritis
1.
Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai
dokumentasi dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa
program study Kebidanan Mitra Husada Medan dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
2.
Bagi
Tenaga Kesehatan
Sebagai
tambahan pemasukan bagi tenaga kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
3.
Bagi
Peneliti
Sebagai
saran belajar dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama kuliah
untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan seta pengalaman dalam menyusun suatu
karya tulis melalui suatu penelitian.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.1.1 Pengertian SADARI
Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara sendiri untuk dapat
menemukan adanya benjolan abnormal. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri
tampa harus pergi kepetugas kesehatan dan tampa harus mengeluarkan biaya.
American Cancer society dalam proyek skrening kanker payudara menganjurkan
pemeriksaan SADARI. Walaupun tidak dijumpai keluhan apapun. Dengan melakukan
deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Dalam melakukan
deteksi dini seperti SADARI diperlukannya minat dan kesadaran akan pentingnya
kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup serta menjaga kualitas hidup untuk
lebih baik.(Nina Siti Mulyani, 2015).
2.2 Hakekat Pengetahuan
2.2.1 Defenisi
Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan adalah
merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah oran mengadakan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terhadap objek terjadi melalui panca
indra manusia yakni pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri. Pada waktu pengindraan sampai mengindraan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh instensitas perhatian persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. (Wawan, 2016)
2.2.2 Tingkat Pengetahuan
Menurut ( Wawan,
2016), Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbenuknya tindakan seseorang (ovent behavior). lebih langgeng daripada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup domain
kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu:
a.
Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
dari sebelumnya, termasuk didalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau
rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu, “Tahu” ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah . Kata kerja untuk mengukur bawah orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
mengidentifikasikan dan sebagainya.
b.
Memahami
(Comprehension)
Memahami
diartikan suatu kelompok untuk menjelaskan secara benar untuk objek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang
yang sudah paham terhadap objek atau materi harus dapat memjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan dan sebagainya.
c.
Aplikasi
(Aplikation)
Aplikasi
diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi yan sebenarnya.
d.
Analisa
(Ananlisys)
Suatu
kemampuan untuk menjelaskan suatu materi atau obje kedalam komponen-komponen
tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan ada kaitannya satu sama
lain.
e.
Sintesis
(Sintesis)
Sintesis
menunjukkan kepada suatu kemampuan meletakan atau menghubungkan bagaian-bagian
dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f.
Evaluasi
(Evaluasi)
Evaluasi
berkaitan dengan kemampuan untuk meletakkan justifikasi atau penilaian suatu
materi atau objek penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditemukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
2.2.3 Cara Memperoleh Pengetahuan
1. Metode Non Ilmiah
a. Cara Coba
Salah (Trias And Error)
Cara yan pernah digunakan dalam memperoleh
pengetahuan adalah coba-coba, cara ini telah dipakai sebelum adanya kebudayaan
bahakan mungkin sebelumnya ada peradapan, cara ini dilakukan kemungkinan dalam
memecahkan masalah. Dan apabila dengan cara ini tidaka berhasil dicoba kembali
dengan kemungkinan yang ketiga. Dan
apabila gaal kembali dicoba kemungkinan yang keempa dan seterusnya sampai
masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya masalah ini disebut metode
Trial (coba) dan (Gagal/salah) atau metode coba salah/coba-coba.
b. Cara Kekuasaan Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari banyak
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang. Kebiasaan diwariskan turun
dari generasi kegenerasi berikutnya. Kebiasaan ini tidak terjadi pada
masyarakat tardisional saja, melainkan terjadi pada masyarakat modren pada
pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, toko agama, dan ahli ilmu
pengetahan, Prinsip ini adalah orang alain menerima pendapat yan dikemukakan
oleh orang yang mempunyai otoritas tamapah terlebih dahulu otoritas tampa lebih
dahulu menguji atau membuktikan kebenaranya, baik berdasarkan prakik empiris
ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yan
menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah
benar.
c. Berdasrkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik itulah
kata pepatah, pengalaman pribadi adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu.
d. Melalui
Jalan pemikian
Sejalan dalam perkembangan kebudayaan umat
manusia, Cara berfikir manusia ikut berkembang, Darisini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
2. Metode Ilmiah
Metode penelitian sebahai suatu cara untuk memperoleh kebenaran
ilmu pengetahuan adalah pemecahan masalah, Pada dasarnya menggunakan metode
ilmiah (1939), Metode ini adalah suatu cara untuk menerakan prinsip-prinsip
logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan demikian
penelitian pada dasarnya merupakan proses penerapan metode ilmiah yan hasilnya
adalah ilmu (kebenara).
Kriteria metode ilmiah terdiri dari:
1.
Berdasarkan
fakta
Informasi
atau keterangan yang akan diperoleh oleh penelitian, baik yan akan dikumpulkan
maupun analisis hendaknya berdasarkan fakat-fakta atau kenyataan, bukan dari
pemikiran sendri ataupun dugaan.
a.
Bebas
dari prasangka
Penggunaan data atau penggunaan metode ilmiah hendakanya
berdasarkan bukti yang lengakap atau objektif,bebas dari pertimbangan
subjektif. Oleh karena itu harus bersifat bebas dari prasangka atau dugaan.
2.
Menggunakan
prinsip analisi
Fakta atau data yang diperoleh melalui pengunaan metode ilmiah
tidak hanya apa adanya. Fakta serta kejadian tersebut harus dicari sebab,
akibat atau alasanya dengan menggunakan prinsip analisis.
a.
Menggunakan
hipotesis
Hipotesis
atau dugaan (Bukti) sementara dibutuhkan untuk memandu jalan pikiran kearah
tujuan yan akan dicapai. Denga hipotesis penelitian akan dipadu jalan pikiranya
kearah mana hasil penelitianya yang akan dianalisi.
b.
Menggunakan
ukuran objektif
Pelaksanaan
penelitian atau pengumpulan dan harus menggunakan ukuran-ukuran objektif. Tidak
boleh dinyatakan berdasrkan pertimbangan
Subjektif
(pribadi).
2.1.4
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengetahuan
1.
Pendidikan
Pendidikan
adalah bimbingan yang diberikan sesenan terhadap perkembangan orang lain menuju
kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupan unuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan
untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup.(Wawan, 2016)
2.
Sumber
informasi
Menurut
notoadmojo (2016) media pendidikan kesehatn adalah alat bantu pendidikan,
karena alat media tersebut merupakan alat saluran untuk mempermuda penenrimaan
pesan-pesan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur
pesa-pesan kesehatn, media ini dibagi menjadi menjadi 3 yakni:
a.
Media
cetak
Media
sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat berfariasi antara
lain:
b.
Booklet
Ialah
sebagai media yan menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, bauk
lukisan maupun gambar.
c.
Leaflet
Adalah
bentuk penyamapain pesan-pesan kesehatan melalui lembar yag dilipat. Isi
informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar, atau kombinasi.
3.
Flayer
Seperti leaflet tapi tidak dalam bentuk lipatan.
a.
Flip
Cart (lembar balik)
Media
penyamapian pesan informasi kesehatn dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam
bentuk buku, dimana disetiap lembar atau halam berisi gambar peragaan dan
dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau iformasi berkaitan dengan gambar
tersebut.
b.
Poster
Adalah
bentuk media cetak berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yan biasa
ditempelkan di tembok-tembok dan kendaran umum.
4.
Media
Elektronik
Sebagai sarana untuk penyampain pesan-pesan atau informasi
kesehatan dan jenisnya berbeda-beda antar lain:
a.
Televisi
Adalah
penyamapain pesan atau informasi kesehatn melalui media televisi dapat dalam
bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab sekitar masalah
kesehatan.
b.
Radio
Penyamapain
informasi atau pesan informasi kesehatan
melalui radio juga dapat berbentuk macam-macam antara lain onrolan,(Tanya
jawab, sandiwara, radio, ceramah).
c.
Vidio
Penyampain
pesean-pesan informasi kesehatn dapa melalui vidio.
d.
Media
Papan
Papari
(bill board) yang dipasang ditempat-tempat umum dapat dipakai dan diisi dengan
pesan-pesan yang ditulis pada lembara seng ditempel pada kendaraan umum.
2.1.5
Hakekat
Remaja
Remaja adalah masa
transisi yang mencakp kematangan mental,emosional,sosia dan fisik. Masa remaja
mereka yang bersia 10-19 tahun. Masa remaja adalah mereka yang meninggalkan
masa kanak-kanakyang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pementukan
tanggu jawab. Perubahan fisik dalam masa remaja merupakan hal yang sangat
penting dalam kesehatan produksi, karena dalam masa ini terejadi pertumbuhan
fisik yang sangat cepat untk mencapai kematanga , termasuk organ-organ
reproduksi sehingga mampu melaksana fungsi reproduksinya (Marmi,2013).
2.2
Tahap perkembangan remaja
Tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial
dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut:
a.
Masa
remaja awal atau dini (11-13 tahun).
1.
Lebih
dekat dengan teman sebaya
2.
Ingin
bebas
3.
Mulai
berfikir abstrak dan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.
b.
Masa
remaja pertengahan umur (14-16 tahun)
1.
Mencari
identitas diri
2.
Timbul
keinginan ingin berkencan
3.
Berhayal
tentang seksual
4.
Mempnyai
rasa cinta yang mendalam
c.
Masa
remaja lanjut umur 17-20 tahun
1.
Mampu
berfikir abstrak
2.
Lebih
selektif dalam mencari teman sebaya
3.
Mempunyai
citra jasmani dirinya
4.
Dapat
mewujudkan rasa cinta
5.
Pengungkapan
kebebasan sendiri
2.3
Aspek Perubahan Pada Remaja
2.3.4
Perubahan fisik remaja
Munculnya tanda-tanda seks primer seperti terjadi haid yang pertama
(Menarche) pada remaja perempuan dan
mimpi basa pada remaja laki-laki.
1.
Pada
remaja pria
a.
Tmbuhnya
jakn
b.
Penis
dan buah jakar berkembang
c.
Terjadinya
ereksi dan ejakulasi
d.
Suara
bertambah besar
e.
Dada
lebih besar dan berotot
f.
Tumbuh
kumis diatas bibir
g.
Jambang
dan rambuut disekitar kemaluan dan diketiak
2.
Pada
remaja perempuan
a.
Pinggul
melebar
b.
Pertumbuhan
rahim dan vagina
c.
Tumbbuh
rambut disekitar kemaluan dan ketiak
d.
Payudara
membesar
2.3.5
Perubahan
pisikologis
Proses
perubahan kejiwaan berlangsung lebih lamat dibandingkan perubahan fisik yang
meliputi:
a.
Perubahan
emosi,sehingga remaja menjadi sensitive (mudah menangis, cemas, Frustasi dan
tertawa). Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaru
sehingga misalnya mudah berkelahi.
b.
Perkembangan
intelegensia, sehingga remaja menjadi:
1.
Mampu
berfikir abstrak , senang memberikan kritik
2.
Ingin
mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba
(marmi,2013).
2.4
Deteksi Dini Kanker Payudara (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
2.4.1
Cara melakukan Perawatan Payudara Sendiri (SADARI)
Menurut
Marmi,(
2013:)
ada beberapa cara dalam melakukan SADARI yaitu:
a.
Mulailah
dalam mengamati payudara di depan cermin dengan bahu lurus lengan dipinggang.
Dalam pemeriksaan ini yang harus diamati adalah bentuk payudara berupa tanpa
kita sadari. Perubahan yang perlu diwaspadai adalah bentuk payudara
berkerut,cekung kedalam, atau menonjol kedepan karena adanya benjolan. Puting
yang brubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar , malahan tertarik kedalam
dengan warna memerah, kasar dan terasa sakit.
b.
Setelah
itu diangkat kedua tangan untuk melihat apakah adanya kelainan pada kedua
payudara, kembai amati perubahan warna,tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan
puuting susu atau permukaan kulit menjadi kasar.
c.
Sementara
masih didepan cermin, tekan puting susu apakah ada cairan yang keluar (berupa
cairan seperti susu, knung , atau darah). Kemudian berbaringlah dengan tangan
kanan dibawah kepala, tetap dibawah bahu, letakkan sebuah bantal kecil untuk
mengganjal. Raba payudara kanan untuk merasakan perubahan yang ada dipayudara
sebelah kanan, lakkan sebaliknya, tekan secara halus dengan jari-jari secara
datar dan serentak. Selubungi payudra dengan jari dari atas sampai kebawah,dari
tulang selangka kebagian atas perut, dari ketiak keleher bagian bawah. Ulangi
pola sehingga yakin bawah seluruh payudara telah tercover.
d.
Selanjutnya
lakukan pada bagian putting, buat lingkaran yang makin lama makin besarsehingga
mencapai seluruh payudara. Menggunakan jari, buatlah gerakan keatas dan kebawah
berpindah secara datar ata mrnyamping seperti sedang memotong rumput,rasakan
seruruh bagian payudara dibawah kulit dengan rabaan enggan sedikit tekanan.
e.
Trakhir
rasakan payudara ketika sedang erdiri atau sedang duduk. Bagi kebanyakan
wanita, paling mudah untuk merasakan ketika payudara sedang banyak dan licin
sehingga waktu yang paling cocok adalah ketdang mandi dibawah shower. Lakukan
perabaan seperti langkah ke-4 dan yakinlah ahwa seluruh payudara tercover oleh
perabaan tangan.
f.
Berbaring
terlentang dengan bantal yang diletakkan dibawah bahu kiri, sedangkan tangan
kiri diletakkan ke atas dan telusurilah payudara kiri dengan menggunakan
jari-jari tanagan kanan. Dalam hal itu penyusuran payudara dilakukan oleh
jari-jari tangan kiri (Marmi, 2013).
2.4.2
Manfaat Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Deteksidini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk
mengetahuai secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat
mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari
deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada
wanita penderita kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan
oleh penderita sendri melalui pemeriksaan secara benar.
2.4.3
Tujuan Pemeriksaan Payudara Sediri (SADARI)
a.
SADARI
hanya mendeteksi secaa dini kanker payudara, bukan uuntuk mencegah kanker
payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dpat dideteksi pada
stadim awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup lebih
lama.
b.
Menurunkan
angka kematian penderita kamker payudara karena kanker payudara yang ditemukan
pada stadium awal akan memberikan harapan hidup lebih lama.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis
Dan Desain penelitian
3.1.1 Desain
Penelitian
Desain penelitian ini adalah cross sectional dimana data yang
menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atauu resiko dan
variabel terikat ata sebab, terikat atau sebab, akibat akan dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan.
3.1.2
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang
menggambarkan pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI).
3.2
Kerangka Konsep
3.2.1
Pengertian kerangka konsep
Kerangka konsep adalah abstraksi yang terbaik dengan
mengeneralisasikan suatu penelitian. Kerangaka konsep penelitian ini adalah
suat hubungan atau kaitan antara konsep-konsep variael atau variabel yang
diamati yang dapat di ukur. Konsep dapat diamati atau konstruk, atau dapat di
kenal dengan variabel (Notoadmodjo, 2012).
3.2.2
Bagian
kerangka konsep
Variabel
indevendent Variabel dependent
Karakteristik Remaja
·
Pengetahuan
·
Sumber
· Informasi
|
·
Pemeriksaan
·
Payudara sendiri
(SADARI)
|
Berdasarkan kerangkaa konsep diatas yang menjadi variabel bebas
(independent) adalah pengetahuan, dan sumber informasi. Sedangkan variabel
terikat (Devendent) adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
3.3
Devenisi Oprasional
No.
|
Variabel
|
Defenisi
oprasional
|
Alat
ukur
|
Hasil
ukur
|
skala
|
1.
|
Pengetahuan
|
Segala
hasil tahu remaja putri yang diketahui oleh remaja putri tentang SADARI.
Khususnya tentang:
-Remaja
-SADARI
-Kanker
payudara
|
Kuesionera.
|
a.Baik
bila sabjek mampu menjawab dengan benar 76-100%
b.
Cukub bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75%
c.
Kurang bila subjek mampu menjawab dengan benar 40%-55% dari seluruh
pertanyaan
a.
Media cetak
b.Media
elektronik
c.Lingkugan
d.Tenkes
|
Ordinal
|
2.
|
Sumber
informasi
|
Segala
sesuatu yang menjadi perantar dalam menyampaikan informasi
|
Kuesioner
|
Nominal
|
3.3
Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penilaian ini adalah seluruh populasi
Remaja Putri berjumlah 50 orang.
3.3.2 sampel
Sampel
merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karalteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil yaitu seluruh
populasi Remaja Putri (A. Aziz Alimul Hidayat, 2011).
3.3.3 Tekhnik
Sampling
Tekhnik Sampling ini merupakan suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yangada,sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan
adalah Total Sampling.
3.4
Instrumen Penelitian
Pengukuran diukur dengan menggunakan kuesioner
sebanyak 20 pertanyaan, jawaban benar diberi sekor 1, sehingga nilai maksimal 1
X 20 = 100, dan jawaban yang salah diberi sekor = 0, sehingga nilai maksimum 0
X 20 = 0.
Berdasarkan jumlah nilai yang diklasifikasikan dalam 3
kategori, yaitu :
1. Pengetatuan baik : Apabila jawabanresponden
yang benar 16-20 (76-100%)
2. Pengetahuan cukup : Apabila jawaban
responde yang benar 11-15 (51-100%)
3. Pengetahuan kurang: Apabila
jawabanresponden yang benar 0-10(<50%)
Rumus yang digunakan :
P
= F/NX 100%
|
Keterangan
P : Presentase
F : Jumlah
N : Jumlah soal
3.5
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara penelitian
untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan. Sebelum melakukan pengumpulan
data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat diperkuat hasil
penelitian. Sebelum menandatangani, responden terlebih dahulu meminta
persetujuan dari kepala sekolah dengan menganjurkan surat izin yang diperoleh
dari institusi DIII Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan.
3.6
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian digunakan sebagai tempat penelitian
adalah SMKF Arjuna Laguboti kabupaten tobasamosir dikarenakan jumlah populasi
mencukupi untuk dijadikan sampel. Tempat penelitian juga tidak jauh dari tempat
tinggal penulis, sehingga tertarik untuk melakukan penelitian ditempat tersebut
dan juga masih banyak remaja putrid yang kurang pengetahuan tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).
3.7
Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung dilakukan di SMKF Arjuna
Laguboti Kabupaten Tobasamosir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar